Saturday, October 10, 2009

Teknologi Film Seperti bak Sihir


Penemuan kinetograph yakni alat perekam gerakan pada tahun 1988 dan alat phonograph (chapter 5) alat perekam suara merupakan cikal bakal alat lumiere bersaudara yang berhasil menciptakan proyektor film di tahun 1895 yang pada dasarnya berprinsip dengan menyinari setiap strip transparansi gambar dengan cahaya dan memperbesarnya dengan antuan lensa optik. Jika potongan-potongan gambarnya diputar/digerakkan secara cepat, gambar-gambar satuan tadi akan terlihat bergerak.

Sistem suara pada film juga diciptakan oleh Edison pada tahun 1913 yang pertama kali suskses adalah The Jazz Singeer (1927). The Jazz Singer di suplai ke AT&T Bell Labs Scientist, yang menyelaraskan rekaman dengan film. Photoreceptor memuat variasi dalam penyinaran cahaya dan memproduksinya dengan saluran elektronik lemah yang diarahkan ke dalam amplifier dan kemudian pada pengeras suara bioskop. Selanjutnya jalan menemukan cara memasukkan rekaman suara kedalam film pun ditemukan. Suara dan gambar di selaraskan melalui kode digital yang tercetak pada film.


Penemu pertama juga telah mengimprovisasi aspek visual dari film. Pertama dengan meningkatkan terpaan film, dari 18 hingga 22 frame per detik menjadi 24 frame per detik. Perkembangan sekanjutnya adalah film yang menjadi lebih lebar, dari 16 mm hingga 35 mm menjadi 70 mm. Film berwarna dimulai sekitar tahun 1910, namun proses pewarnaan masih menggunakan tangan, frame per frame, pada tiap cetakan. Akhirnya sejak tahun 1960-an, film berwarna mulai mendominasi industri film.

Khalayak generasi pertama mudah dibodohi dengan stop-action effect yang simpel. Teknik ini dinamakan rear projection, yang memberikan kesan seolah-olah aktor benar-benar melakukan adegan berbahaya. Pemberian efek khusus berkembang lagi pada tahun 1933, pada film King Kong. Film ini merupakan film pertama yang menggunakan front projection.

Komputer kemudian mengambil alih pekerjaan yang berhubungan dengan special effect ini, seperti untuk menciptakan efek dalam pengambilan gambar. Contohnya adalah film Star Wars yang menggunakan computer-driven camera dan The Matrix dengan berbagai adegan slow motion-nya. Salah satu yang sangat berkesan adalah animasi komputer selama 16 menit pada film Disney yang berjudul Tron pada tahun 1982. Selanjutnya pada tahun 1995, film Toy Story dari Pixar menjadi film full animasi yang pertama.

Kini komputer telah berhubungan dengan segala aspek dalam pembuatan film, “dekstop” filmmaking dengan cepat menjadi kenyataan. Orang-orang berbakat dalam jumlah kecil dapat mengambil gambar melalui video dan mengeditnya pada komputer dengan off-the-shelf-software. Internet mulai menyediakan mekanisme distribusi untuk pembuat film digital. Kita juga telah mempunyai studio film virtual, seperti Pixar Animation Video, yang terkenal dengan film The Toy Story series dan The Incredibles.