Wednesday, June 16, 2010

RAID


Beberapa minggu yang lalu saya pernah berkunjung di Facebook orang disitu orang tersbut menulis status tentang RAID, saya ada keinginan menulis blog mengenai RAID. Banyak sekali para pengguna computer yang tidak mau menggunakan teknik RAID alasannya user tidak mau repot, dan karena biaya mahal. Padahal disamping itu banyak sekali manfaatnya dibandingkan keburukannya, Berikut saya menulis tentang RAID:

RAID (Redundant Array Of Independent Disks)

Norman Ken Ouchi dari IBM, yang kali pertama menjelaskan tentang recovering data stored in failed memory unit, sehingga ia dianugerahi hak paten di USA, pada tahun 1978. Melalui Ken Ouchi, diperkenalkanlah berbagai teknik seperti disk mirroring dan prioritas.

Setelah Sembilan tahun berselang, muncul tiga orang peneliti dari Universitas of California yang mendefinisikan istilah RAID untuk kali pertamanya, yaitu David A. Patterson, Gary A. Gbson, dan Randy Katz. Mereka bertiga mempelajari kemungkinan penggunaan dua hardisk, yang kemudian dapat terlihat sebagai hardisk tunggal pada sistem, yang kemudian dipublikasikan dengan judul “A Case for Redundant Array Of Inexpensive Disk (RAID)” Pada bulan juni 1988. Setahun setelah diperkenalkan istilah RAID ini, implementasinya pun mulai banyak berkembang dan digunakan. Namun sebagain besar implementasinya berbeda dengan tingkatan RAID yang asli yang dibuat oleh Patterson dan kawankawan, walau penomoran tingkatan masih sama.

Konsep RAID

Konsep-konsep dalam teknik RAID merupakan teknik dasar untuk membentuk pemrosesan RAID itu sendiri. Beberapa konsep yang akan dijabarkan di sini digunakan. Namun seluruh konsep ini tidak selalu digunakan pada tiap tingkatan RAID tertentu. Tapi, ada juga yang menggunakan lebih dari satu konsep, karena setiap tingkatan pada RAID menggunakan teknik pemrosesan yang berbeda-beda.

1. 1. Striping

Dalam konsep striping, data akan dibagi menjadi dua bagian atau lebih, yang kemudian hasil pembagian data akan ditulis/dibaca pada masing-masing hardisk secara pararel. Dengan adanya pembagian data tersebut, maka akan meningkatkan aliran input dan output data sehingga performa data transfer meningkat pesat.

2. 2. Mirroring

Pada konsep mirrorin,seluruh data pada sebuah hardisk dapat diduplikatkan ke beberapa hardisk lainnya secara real time.

3. 3. Duplexing

Mirip dengan konsep mirroring, duplexing merupakan pengembangan dari konsep mirroring. Pada duplexing tidak hanya hardisk saja yang bias dibuat duplikatnya, namun juga dapat mereplikasi RAID controller yang mengontrol masing-masing hardisk.

4. 4. Humming Code ECC

Humming Code ECC berguna untuk mengoreksi berbagai kesalahan pada data.

5. 5. Parity

Parity adalah alternative lain dari konsep mirroring taupun duplexing. Walau kegunaannya sama-sama untuk penyelamatan data, namun konsep parity lebih maju daripada mirroring,

Manfaat RAID

Manfaat penggunaan RAID memang beragam, tergantung dari penggunaan tingkatan RAID yang akan digunakan baik untuk konfigurasi RAID tunggal maupun konfigurasi gabungan.

1. 1. Keamanan Data Tingkat Tinggi

Dengan menggunakan teknik redundansi, sebagian besar tingkatan level RAID akan memberikan perlindungan pada data yang tersimpan di dalam penyimpan informasi beberapa perangkat lain/array.

2. 2. Toleransi Kesalahan

Pada fault tolerance, implementasi teknik RAID yang mencakup redundansi data dapat memberikan keandalan subsistem penyimpanan secara keseluruhan, yang jauh lebih baik daripada yang dapat dicapai oleh sebuah hardisk.

3. 3. Peningkatan Ketersediaan

Ketersediaan akses data yang dapat diberikan pada teknik RAID itu sendiri, karena mungkin terjadi beberapa kesalahan yang mengakibatkan akses data menjadi lambat sehingga loading data menjadi lama.

4. 4. Peningkatan Kapasitas yang terintegrasi

Dengan dikonfigurasikannya teknik RAID pada beberapa hardisk yang akan kita gunakan.

5. 5. Perbaikan Kinerja

Melalui teknik RAID, perbaikan kinerja hardisk dapat dicapai

Sumber:PCMEDIA Edisi 05/2010

No comments: